Mendaki saat mens, kenapa tidak?


Tamu kaum hawa yang satu ini pasti datang setiap bulan dan berputar sesuai siklusnya. Normalnya sebulan sekali. Tapi ada juga yang kedatangan tamu dua kali dalam sebulan atau bahkan sekali dalam dua bulan. Bagi kalian yang punya siklus tidak menentu lebih baik konsultasi ke dokter ya. Gejala yang tidak mengenakan juga mendatangi para wanita ketika  hendak atau sedang menstruasi. Jadi harus pintar-pintar mengenali kapan waktunya dan juga cara mengatasinya.


Kegiatan outdoor mendaki gunung tidak hanya dinikmati pria saja. Sekarang sudah banyak ditemui para perempuan yang punya hobi mendaki gunung. Nah, banyak juga pertanyaan tentang bagaimana menjaga kebersihan saat mens di gunung.

“Tapi apa boleh mendaki saat sedang mens?”
“Apa benar saat mens ngga boleh naik gunung?”
“Harus buang pembalut dimana ya saat di gunung?”
“Gimana nanti cara gantinya?”
“Gimana, gimana, gimana, dan bla bla bla ...”

Well, berikut adalah sedikit tips mendaki bagi kalian para pendaki cantik

1. Kenali jenis nyeri mens kalian tiap bulannya

Nyeri saat mens dikenal dengan istilah dysmenorrhea, biasanya datang saat hendak atau sedang datang bulan. Tiap wanita punya gejala yang berbeda, seperti nyeri di bagian perut bawah yang luar biasa, nyeri sampai badan keringat dingin, nyeri punggung, pegal-pegal di seluruh badan, perut mules, sampai sama sekali tidak merasakan nyeri dan masih banyak lagi. 

Bagi yang punya gejala nyeri ekstrim, sebaiknya mengurungkan niatnya atau pun mengganti tanggal pendakian. Dan yang tidak merasakan gejala berlebih pada saat mens, sah-sah saja ya untuk mendaki. Kalian lebih mengenal diri kalian dibandingkan orang lain.

2. Pilih tanggal pendakian yang sesuai

Pilih tanggal pendakian dari jauh-jauh hari dan bandingkan dengan siklus mens kalian. Jangan ambil resiko ketika tanggal pendakian bersamaan dengan jadwal mens.

3. Bawa banyak pembalut, plastik dan tissue basah 

Kebersihan miss v saat di gunung juga harus diperhatikan. Pembalut bekas pakai dibungkus dengan tissue basah agar dapat menyamarkan bau amisnya. Lalu masukan kedalam plastik dan tutup rapat-rapat.

4. Sering mengganti pembalut dan celana dalam

Aktifitas berat seperti mendaki gunung kadang akan menekan perut sehingga mengeluarkan banyak darah kotor. Kalian harus sering-sering mengganti pembalut minimal 3 kali sehari. Dan bersihkan miss v dengan tissue basah agar tidak menjadi rumah untuk bakteri. Kalian juga harus membawa cadangan celana ketika darah mens rembes ke celana dan menggantinya agar tidak meninggalkan bau amis. 

5. Bawa semua sampah pribadimu sendiri

Bekas pembalut tidak boleh sama sekali dibuang di gunung. Suka sedih memang, ketika menemukan ada pembalut yang bersererakan di semak-semak. Lepas dari semua yang berhubungan dengan mahluk astral yang konon menyukai darah, harusnya kita harus ikut untuk menjaga ekosistem alam, salah satunya dengan membawa sampah kita turun. Dan sediakan space di carriel untuk menyimpannya. Lebih baik tidak bercampur dengan benda lain, bisa di letakan di dalam carriel tapi di luar plastik pembungkus carriel.

6. Makan makanan yang bergizi

Tidak hanya ketika mens saja, seorang wanita harus memakan makanan yang bergizi. Semua pendaki harus makan bergizi di gunung untuk dapat mensuplai tenaga. Dan terlebih juga harus dilakukan, untuk mendapatkan energi yang lebih banyak. Kurangi makanan instan dan beralih kepada makanan yang tinggi serat dan protein seperti daging, ayam, telur, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain lain.

7. Bawa vitamin dan obat-obatan

Kondisi seseorang ketika sedang mens biasanya akan mempengaruhi kondisi fisik walaupun sedikit. Pengeluaran banyak darah akan menyebabkan kadar hemoglobin (hb) menurun yang berakibat gejala lemas. Kalian perlu beratisipasi membawa kapsul penambah darah, obat anti nyeri seperti asam mefenamat ataupun vitamin yang tinggi kadar B6, B12 dan b b b yang lainnya untuk menunjang aktifitas seharian.   

8. Perbanyak membaca do’a

Tidak bisa dipungkiri bahwa mahluk lain selain kita ada banyak di gunung.  Keadaan saat mens adalah kondisi yang rentan ‘diganggu’, maka jangan biarkan pikiran kosong. Perbanyak kegiatan yang bermanfaat dan perbanyak doa.


Itulah sebagian tips-tips mendaki ketika sedang mens berdasarkan pengalaman pribadi. Semoga bermanfaat!

2 Responses to "Mendaki saat mens, kenapa tidak?"

  1. Great job for publishing such a beneficial web site. Your web log isn’t only useful but it is additionally really creative too. There tend to be not many people who can certainly write not so simple posts that artistically. Continue the nice writing Mens Wallets

    ReplyDelete
  2. I think this is definitely an amazing project here. So much good will be coming from this project. The ideas and the work behind this will pay off so much. Mens Wallets

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel